Judul Mengetuk Pintu Langit adalah kata2 yg sering di ucapkan oleh Ibu May, Istri Pak Kyai Sa’adih.. Sejak lama saya sangat menghormati dan mengidolakan Mursyiduna Syaikh K.H Sa’adih Al Batawi.
Kyai Sa’adih adalah Ulama yg nasionalisme nya sangat tinggi, jiwanya NKRI 1000%.
Saat masuk ke masjid, ada lambang Garuda Pancasila di gerbang utama dan diatas menara masjid, di kirbarkan Sang Merah Putih dengan gagahnya.
Sebelum memulai acara Pak Kyai memimpin lagu Indonesia Raya dan pembacaan Teks Pancasila..
Beliau selain memimpin Majlis Zikir As Samawaat, beliau juga melakukan pengobatan kepada masyarakat umum. Masyarakat yg hadir setiap hari berikisar 250 sampai 400 orang, di mana sebagian besar adalah kaum tidak mampu. Mereka datang berobat ke Pak Kyai bukan nya membayar, tapi Pak Kyai lah yg memberi uang untuk transportasi pulang dan untuk membeli obat atau ramuan yang di perlukan. Bila saya hitung 250 orang dikalikan 200 ribu rupiah, maka setiap hari Pak Kyai mengeluarkan dana sekitar Rp 50 jt..
Sementara itu sudah dilakukan beliau sejak 27 tahun yang lalu.. Masya Alloh..
“Doa2 dan harapan orang yg tidak berdaya itu lah yg bisa menggetarkan langit.. “ begitu ujar beliau kepada saya.
Masjid As Samawaat berada di atas air tepatnya di kelilingi oleh air, letak Masjid dan Majlis Zikir nya hanya 75 meter dari gerbang Tambak Udang Saung Naga Soedirman.
Bila saya tanya “ Dari mana Pak Kyai mendapat uang setiap hari sebanyak itu ? “ Jawab Beliau : “ Tuhan kita itu sangat kaya raya, saya tinggal minta kepada NYA”
Pada Audio Painting ini, saya pasang Garuda Pancasila dan Menara As Samawat, selain itu saya gantungkan sorban yg wangi seperti yg biasa di pakai oleh Pak Kyai Sa’adih.
Bila kita tepuk tangan atau kita ketuk ujung bingkai lukisan akan terdengar suara Sholawat Nabi.